Majalah Camar – Artikel Unik mengenai 5 Fakta Ngeri Guillotine Pisau Raksasa yang Dipakai Untuk Memenggal Kepala Para Penjahat Akan Coba Dibahas Disini Semoga Dapat Menambah Wawasan dan Pengetahuan .
Majalah Camar – Hukuman mati mungkin masih jadi hal yang kontroversial hari ini. Namun, di masa lalu eksekusi cenderung merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan kadang hukuman ini disaksikan oleh masyarakat luas. Berbicara soal metode eksekusi, orang-orang zaman dulu punya caranya sendiri untuk melakukan hal tersebut. Dan salah satu cara yang bisa dibilang paling terkenal adalah menggunakan pisau raksasa yang bernama Guillotine.
- Apakah Sering Mengonsumsi Kopi Bahaya Bagi Kesehatan?
- 8 Penyebab Mata Kedutan yang Perlu Diketahui
- Banyak Orang Tak Sadar Kena Hepatitis atau Hidup dengan Penderita
Disebut pisau raksasa lantaran ukuran belati Guillotine sendiri memang besar. Mekanismenya adalah ia ditarik dengan tali lalu kemudian dilepaskan. Guillotine yang berat akan menghujam ke bawah di mana di situ akan ada seorang terpidana mati yang terlentang. Guillotine sangat efektif sebagai metode eksekusi, namun pada akhirnya ia dimuseumkan lantaran dianggap sangat mengerikan.
Lebih jauh tentang pisau satu ini, berikut adalah fakta-fakta Guillotine yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya.
1. Digunakan Sebagai Metode Eksekusi Manusiawi
Setelah Guillotine diciptakan, eksekusi pun berjalan sangat lancar. Ya, dijamin Guillotine akan langsung memenggal kepala seseorang tanpa pernah meleset atau gagal. Soal penciptaan Guillotine, alat ini ternyata didesain oleh seorang pria bernama Joseph Ignace Guillotin. Uniknya, pria ini sebenarnya tak pernah setuju dengan hukuman mati. Ironisnya, alat yang diciptakannya justru sudah memenggal puluhan ribu kepala.
2. Puluhan Ribu Kepala Jadi Korban Guillotine
Selama rentang waktu itu, sudah banyak orang yang dieksekusi. Jumlah pastinya tidak diketahui, namun yang jelas lebih dari 30 ribu orang. Korbannya sendiri sangat beragam. Tak hanya penjahat saja, tapi juga raja dan ratu. Ya, Raja Louis XVI dan Marie Antoinette juga tercatat sebagai korban Guillotine.
3. Eksekusi Dengan Guillotine Jadi Hiburan Rakyat
Membayangkan seseorang dipenggal saja sudah ngeri apalagi menyaksikannya secara langsung. Umumnya, mayoritas orang akan merasa seperti ini, tapi nyatanya hal tersebut tak dialami oleh warga Perancis. Ya, di masa Guillotine berjaya, mereka justru sangat menanti-nantikan prosesi pemenggalan tersebut.
Begitu ada orang yang bersalah dan diumumkan bakal dieksekusi, maka warga Perancis berbondong-bondong mendatangi tempat eksekusinya. Mereka begitu antusias dengan hal tersebut, bahkan ketika pisau Guillotine menghujam, sebagian orang bersorak gembira. Alih-alih sebagai peringatan, Guillotine justru lebih dianggap tontonan asyik yang menegangkan.
4. Ketika Guillotine Jadi Mainan Anak-Anak
Guillotine bagi masyarakat Perancis tak hanya dianggap sebagai alat eksekusi saja, tapi juga identitas yang menimbulkan rasa bangga. Buktinya adalah terciptanya ribuan prosa dan puisi soal alat mengerikan ini. Tak hanya itu, bahkan bocah-bocah Perancis dulu mainannya adalah miniatur Guillotine.
Bukan hanya sekedar mainan, tapi yang benar-benar bisa berfungsi layaknya Guillotine sungguhan. Jadi, para bocah itu biasanya main penggal-penggalan. Korbannya sendiri macam-macam. Mulai dari boneka sampai tikus hidup.
5. Operator Guillotine Adalah Selebritis
Seiring dengan populernya Guillotine, para operator pun juga terkena imbasnya. Bukan digunjing secara massal, namun malah dipuja seperti artis di zaman sekarang. Mereka disukai oleh gadis-gadis dan bahkan model bajunya pun jadi trendsetter.
Pemerintah Perancis sendiri memang tidak menyuruh sembarang orang untuk jadi operator Guillotine. Mereka harus punya pengalaman dan rata-rata sudah terlatih. Soal operator, sudah biasa di zaman itu kalau para eksekutornya adalah keturunan dari operator sebelumnya, dan terus seperti itu.
Guillotine mungkin terlihat sangat mengerikan. Namun, di masa jayanya alat ini justru jadi kebanggaan. Entah apa alasannya, namun yang jelas Guillotine memang jadi lambang keadilan sejati. Tak hanya memenggal kriminal, Guillotine juga menghabisi seorang raja dan ratu. Meskipun dibanggakan, alat ini pada akhirnya disingkirkan karena dianggap sudah tidak relevan dan memunculkan aura menakutkan.