Dokter Kelelahan Tangani Corona

Posted on
Diduga Kelelahan Tangani Corona
Dr Yuan meninggal karena serangan jantung. (Foto: dok. The Shanghaiist)

Majalah Camar – Dokter Kelelahan Tangani Corona Saat ini seluruh dunia sedang berjuang untuk mengurangi penyebaran virus corona (COVID-19).

Di China, virus corona tak hanya menyerang populasi umum, tetapi juga tenaga medis.

Banyak tenaga medis yang akhirnya meregang nyawa setelah ‘melawan’ virus corona baik yang terinfeksi maupun meninggal karena kelelahan. Seperti yang terjadi pada seorang dokter muda asal China, dr Yuan Yangyang.

Dokter Kelelahan Tangani Corona

Dr Yuan dilaporkan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Henan, Baofeng. Kala itu ia menjabat sebagai wakil ketua tim penanganan virus rumah sakit.

Dilaporkan oleh The Shanghaiist, dokter yang masih berusia 36 tahun ini meninggal karena serangan jantung diduga akibat terlalu lelah bekerja. Staf medis yang bekerja dengannya mengatakan ia telah bekerja selama 39 hari berturut-turut tanpa henti.

Di media sosial China, Weibo, banyak yang berkomentar bahwa pemerintah harus memikirkan nasib tenaga medis.

“Mereka manusia, bukan robot. Mereka bisa lelah dan juga butuh istirahat,” tulis salah satu pengguna akun.

Virus corona saat ini telah menginfeksi lebih dari 3,000 petugas medis China dan setidaknya delapan kematian dilaporkan akibat penyakit tersebut. Namun ada juga beberapa kasus kematian akibat bekerja di bawah tekanan.

Pada awal Februari lalu, seorang dokter berusia 28 tahun juga meninggal karena kelelahan setelah berjuang melawan wabah virus corona di garis depan selama 10 hari berturut-turut.

Untuk mencegah tertular dari Corona ini silahkan mengikuti langkah berikut :

1. Mencuci tangan dengan air sabun atau alkohol

Salah satu cara mencegah penyakit COVID-19 adalah mencuci tangan. Mencuci tangan merupakah salah satu kebiasaan sehat yang terlihat sederhana, tetapi ampuh mengurangi risiko penularan infeksi virus.

Hal ini dikarenakan tangan manusia dipenuhi dengan berbagai macam bakteri dan virus, terutama ketika berada di tempat yang ramai. Patogen yang tersebar dapat menempel di tangan dan lebih berisiko menularkan infeksi virus, seperti SARS-CoV-2.

Selain itu, manusia juga lebih rentan tertular penyakit yang berasal dari sentuhan tangan pada barang atau percikan cairan orang yang terkena virus. Terlebih lagi, Anda mungkin tanpa sadar sering menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.

Padahal, ketiga indera tersebut dapat menjadi ‘gerbang utama’ dari virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Maka itu, Anda disarankan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun ketika tangan dalam keadaan kotor.

Apabila terlihat bersin, dianjurkan untuk mencucinya dengan antiseptik dan lakukan 6 langkah cuci tangan selama 20-30 detik sebagai cara mencegah COVID-19.

2. Mengurangi kontak dengan orang sakit

Selain mencuci tangan, cara lainnya untuk mencegah COVID-19 adalah mengurangi hingga mencegah kontak dengan orang sakit, seperti batuk, demam, dan bersin.

Metode ini sangat direkomendasikan mengingat penularan COVID-19 terjadi melalui percikan cairan pasien yang batuk dan bersin.

Selain itu, ketika Anda merasa tidak enak badan, cobalah untuk berdiam diri di rumah dan gunakan masker ketika sakit. Dengan begitu, Anda tidak menularkan infeksi virus kepada orang lain dan tidak tertular penyakit saat tubuh dalam keadaan tidak sehat.

3. Melakukan etika batuk dan pakai masker saat sakit

Banyak orang yang mengira bahwa penggunaan masker meskipun dalam keadaan sehat merupakan cara efektif mencegah COVID-19. Faktanya, tidak demikian. Pemakaian masker lebih efektif dilakukan pada orang sakit dan tenaga kesehatan yang sering berkontak dengan pasien yang terinfeksi. Selain itu, penggunaan masker akan lebih manjur ketika digabungkan dengan kebiasaan mencuci tangan sesering mungkin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *