Conor McGregor: Harga Diri Jatuh, Nilai Jual Tetap Tinggi

Posted on

Majalahcamar – Conor McGregor tak diminati Khabib Nurmagomedov. Ia juga tak lagi dilirik Justin Gaethje. Namun masih banyak yang bersedia menjadi lawan McGregor lantaran laga The Notorious selalu punya nilai jual tinggi di UFC.

Conor McGregor pernah berada di puncak tertinggi UFC sebelum 2017. Ia selalu jadi sosok yang diidolakan. Dia adalah bintang besar. Dengan catatan kemenangan plus karakter menarik yang ia tampilkan, banyak omong dan memiliki seni berkata-kata, McGregor membawa UFC lebih dikenal luas.

Lihat juga:
Peluang Duel Tyson Hingga Nasib Pembalap Italia di MotoGP

Kekalahan dari Nate Diaz bahkan tidak membuat McGregor terjatuh dari puncak popularitas. McGregor bahkan tetap dipuji karena berani naik ke kelas welter dan akhirnya sukses menuntut balas terhadap Diaz di pertarungan rematch.

McGregor tidak pernah terjatuh dari posisi puncak UFC. Dia sendiri yang memilih meninggalkan posisi terhormat tersebut dengan bersedia melakukan duel lawan Floyd Mayweather Jr. di arena tinju.

Bayaran besar dan keinginan untuk pembuktian membuat McGregor tergoda untuk pergi meninggalkan octagon untuk bertarung di sudut segi empat.

UFC sudah sekuat tenaga menahan McGregor, namun mereka pada akhirnya harus melepaskannya. Ketika McGregor pergi, Khabib Nurmagomedov akhirnya mengisi posisi puncak yang telah ditinggalkan tersebut.

Saat McGregor kembali dengan membawa kekalahan dari Mayweather, UFC masih memberinya tempat terhormat. McGregor langsung diberi jalan lapang berupa pertarungan melawan Khabib dalam perebutan gelar kelas ringan UFC.

Dalam duel akbar ini harga diri McGregor mulai terjatuh. Sosok agungnya mulai terluka. Mulut besar milik McGregor tak lagi diiringi kemampuan untuk menekan lawan.

McGregor dibuat menyerah. McGregor dibuat kalah oleh cekikan Khabib. Sebuah kemenangan telak Khabib atas McGregor di laga tersebut.

McGregor lalu mulai mengutarakan banyak alasan. Mulai dari persiapan kurang hingga menganggap remeh Khabib. Hal itu bukan mengoreksi kekalahan McGregor, justru makin membuat harga diri McGregor terpuruk.

Memandang kemenangan tersebut, Khabib sudah menegaskan tidak tertarik menghadapi McGregor untuk kali kedua. Khabib menganggap ia sudah menang telak sehingga tak perlu ada lagi yang dibuktikan.

Masuk ke 2020, ketika McGregor mengaku sudah fokus penuh dan kembali haus pertarungan, ia coba menata rencana dengan sabuk kelas ringan jadi tujuan utama.

Setelah Justin Gaethje secara mengejutkan menaklukkan Tony Ferguson, hal tersebut ternyata berdampak pada McGregor secara langsung.

McGregor yang direncanakan berjumpa Gaethje kini kehilangan lawan. Gaethje juga menolak untuk menghadapi McGregor di laga berikut karena ia ingin langsung bertemu Khabib dalam duel perebutan gelar.

McGregor benar-benar tersisih dari kelompok elite kelas ringan karena Tony Ferguson, Gaethje, dan Khabib sama-sama tak berminat menghadapi dirinya.

McGregor Masih Punya Nilai Jual

Meski McGregor tidak diminati oleh Khabib dan Gaethje saat ini, McGregor tak perlu berkecil hati. Ia masih punya nilai jual yang sangat tinggi.

McGregor memang kehilangan banyak hal, terutama dalam hal tentang teknis di atas octagon lewat kekalahan yang dideritanya.

Namun dari segi popularitas dan karakter, nilai jual McGregor tak semudah itu jatuh. McGregor masih ada di tempat tertinggi. McGregor masih jadi ‘produk andalan’ UFC untuk dijual.

Salah satu buktinya adalah ketika Presiden UFC Dana White dengan tegas mengatakan belum mempertimbangkan duel McGregor tanpa penonton karena ia tak mau kehilangan potensi keuntungan dari tiket penonton.

Dalam daftar lima duel dengan jumlah pendapatan terbanyak dari tiket penonton, McGregor ikut serta dalam tiga duel tersebut, yaitu lewat duel McGregor vs Eddie Alvarez (1), McGregor vs Khabib (2), dan McGregor vs Cowboy Cerrone (4).

McGregor juga menguasai daftar pay per view tertinggi dalam sejarah UFC. Tiga daftar pay per view tertinggi selalu terdapat nama McGregor, yaitu duel McGregor vs Khabib, dan sepasang duel McGregor lawan Diaz.

Bukan hanya bagi UFC, McGregor juga punya nilai jual tinggi bagi petarung-petarung lain. Menghadapi McGregor serupa dengan jalan lapang menuju sukses dan limpahan materi.

Karena itu begitu McGregor berencana naik ke kelas welter, ia langsung disambut hangat. Kamaru Usman yang juara kelas welter pun langsung bereaksi memberikan tantangan.

Jauh sebelum itu Jorge Masvidal sudah pernah menyatakan bahwa laga lawan McGregor adalah satu-satunya laga yang logis untuk ia mainkan bila ia kembali gagal menghadapi Kamaru Usman dalam duel perebutan gelar.

Meski mereka berstatus juara, nama Usman dan Masvidal bisa jadi masih tak sebesar McGregor dari segi popularitas dan daya tarik.

Jagoan-jagoan kelas welter itu sadar bahwa kehadiran McGregor tidak sepenuhnya seperti ‘anak baru’ yang patut diremehkan.

McGregor adalah kepingan emas yang tetap bakal diperebutkan oleh banyak pihak, terlepas posisinya yang terlempar dari kelompok elite di kelas ringan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *