Alasan Kanker Otak ‘Agung Hercules’ Mematikan

Posted on

Majalah CamarArtikel Kesehatan mengenai Alasan Kanker Otak ‘Agung Hercules’ Mematikan yuk kita simak agar kita dapat menjaga kesehatan kita.

Alasan Kanker Otak 'Agung Hercules' Mematikan

Jakarta – Selebriti berbadan kekar Agung Hercules mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (1/8). Agung meninggal dunia karena menderita kanker otak berjenis glioblastoma.

Kanker otak glioblastoma merupakan salah satu kanker otak yang mematikan di dunia. Kebanyakan orang yang didiagnosis menderita penyakit ini bertahan hidup kurang dari dua tahun.

Data menunjukkan kanker ini membunuh sekitar 15 ribu orang di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan kanker otak ini begitu mematikan. Kanker ini berbahaya lantaran tumbuh di organ yang sangat vital, mengatur seluruh fungsi tubuh yakni otak. Ketika otak diserang, organ lainnya juga akan ikut terganggu.

Sel-sel kanker otak, khususnya pada glioblastoma bersifat invasif yang menyerang hingga ke dalam otak. Tumor yang sudah menjalar ke bagian otak ini sering kali tidak bisa dihilangkan dengan efektif dengan metode operasi.

Sedangkan metode radiasi hanya bisa diberikan pada dosis tertentu saja. Kemoterapi juga tak terlalu bisa diandalkan karena obat sering kali tak sampai ke otak.

Alasan Kanker Otak 'Agung Hercules' Mematikan

Selain itu, seperti banyak kanker lainnya, peneliti menyatakan kanker otak glioblastoma bukanlah penyakit yang dapat diobati dengan cara yang sama pada setiap pasien.

Setiap pasien kanker otak yang mendapatkan diagnosis yang sama, memiliki jenis kanker yang berbeda pada level sel dengan mutasi dan pertumbuhan yang berbeda. Kompleksitas penyakit kanker otak inilah yang membuatnya sulit untuk ditangani. Beberapa pengobatan juga membuat sel-sel tumor menjadi resistan terhadap pengobatan.

“Mengatasi kompleksitas ini di tingkat sel untuk mengembangkan perawatan yang efektif terhadap semua sel tumor adalah tantangan utama untuk tumor seperti glioblastoma,” kata profesor ahli otak dari University of Florida Duane Mitchell dalam tulisannya yang dipublikasikan di Scientific American.

Sumber : CNN Indonesia

Baca Juga : 

Daftar Segera

Support : BandarQ | AduQ | Domino99 | BandarQ Online | Agen BandarQ | Agen Domino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *