Misteri Pasien Pertama Virus Corona

Misteri Pasien Pertama Virus Corona

Posted on

Majalahcamar – Berita Unik Misteri Pasien Pertama Virus Corona mari kita simak Bersama.

 

 

Jakarta – Misteri Pasien Pertama Virus Corona ? Dunia melihat Amerika dan China saling berbantah-bantahan soal virus Corona. Hal ini pun termasuk soal siapa pasien pertama COVID-19, orang China atau Amerika?

Ilmu pengetahuan dan kesehatan ikut diseret dalam aksi saling tuduh antara China dan Amerika terkait biang keladi virus Corona. Salah satu cerita dalam aksi saling tuduh ini adalah soal patient zero. Ini adalah sebutan untuk orang yang pertama terkena sebuah penyakit.

Patient zero disebutkan adalah seorang warga negara China yang tinggal di Wuhan. Belakangan cerita ini digugat oleh pihak China dan disebutkan kalau patient zero adalah warga negara Amerika yang sedang ada di Wuhan.

 

BACA JUGA : Blokir Ponsel BM via IMEI Berlaku 18 April 2020

 

Versi patient zero adalah WN China
Versi pertama yang diberitakan secara internasional adalah patient zero merupakan WN China yang tinggal di Wuhan. Dia diberitakan sejumlah media internasional seperti The Wall Street Journal dan Mirror Inggris pada 30 Maret 2020.

Namanya adalah Wei Guixian, seorang pedagang udang di Huanan Seafood Market di Wuhan. Dia diberitakan mengalami flu pada 10 Desember 2019 dan dirawat di Wuhan Union Hospital sejak 16 Desember 2019. Namanya termasuk dalam 27 orang pertama yang positif COVID-19. Sementara WHO mencatat patient zero dari China dilaporkan tanggal 8 Desember 2019.

Namun tidak terlalu lama kemudian, informasi ini terbantahkan oleh pihak China. Dalam jurnal kedokteran The Lancet seperti dilihat detikINET, sekelompok ilmuwan China sudah melaporkan ada pasien virus Corona di Wuhan sejak 1 Desember 2019 dan tidak terkait Huanan Seafood Market.

 

BACA JUGA : Cacing Tanah Bermunculan di Jawa

 

Salah satu dari tim peneliti bernama Dokter Wu Wenjuan dari Jinyintan Hospital kepada BBC mengatakan patient zero adalah manula yang sakit Alzheimer dan tidak diungkap identitasnya. Pasien itu tinggal cukup jauh dari pasar seafood dan tidak keluar rumah.

Belakangan, data ini pun dibantah lagi. South China Morning Post memberitakan kalau data pemerintah China menunjukkan kalau patient zero adalah orang berusia 55 tahun dari Provinsi Hubei yang kena COVID-19 pada tanggal 17 November 2020. Artinya ini lebih awal lagi, namun tidak jelas pasien ini dari Provinsi Hubei sebelah mana, karena Wuhan juga ada di Hubei. Identitasnya pun tidak diungkap.

Versi patient zero adalah WN Amerika
Versi patient zero adalah WN Amerika, memiliki dua narasi besar. Yang pertama maksudnya adalah patient zero di Amerika, yang kedua adalah bersifat tuduhan kalau patient zero WN Amerika ini justru yang menularkan COVID-19 di China.

Bloomberg memberitakan tanggal 10 Maret 2020, bahwa patient zero di Amerika ada di Seattle. Dia adalah pria berusia 35 tahun dan memeriksakan diri ke RS tanggal 19 Januari 2020. Pria ini dinyatakan positif pada 20 Januari dan rupanya punya riwayat perjalanan, baru pulang dari Wuhan, China. Seattle ini menjadi episentrum wabah COVID-19 di Amerika Serikat.

Narasi berkebalikan soal patient zero adalah WN Amerika adalah tuduhan langsung pemerintah China kepada Amerika. Media pemerintah China, Global Times pada 25 Maret memberitakan dugaan virus Corona ditularkan ke China oleh atlet militer Amerika yang ikut dalam acara Military World Games di Wuhan pada Oktober 2019.

 

BACA JUGA : Persentase Kematian Covid 19

 

Global Times menyitir klaim dari George Webb, wartawan investigatif Amerika yang mengatakan patient zero bernama Maatje Benassi. Dia adalah tentara wanita berpangkat sersan, sekaligus atlet balap sepeda Amerika yang ikut dalam Military World Games di Wuhan. George Webb sendiri di mata media mainstream Amerika justru diragukan kredibilitasnya.

Cerita versi ini disampaikan juga oleh Jubir Kemlu China Zhao Lijian lewat akun Twitternya. Dia menuding tentara Amerika menularkan virus corona ke China saat ikutan Military World Games di Wuhan.

Urusan China dan Amerika berbantah-bantahan ini tidak ada habisnya. Yang terbaru, Amerika menuding laboratorium virus di Wuhan sebagai biang keladinya. Apapun itu, detikINET melihat bahwa riset dari Cambridge University menunjukkan fakta menarik yaitu Amerika dan China sama-sama ketularan virus Corona varian paling awal.

Dr Peter Forster, pakar genetika dari University of Cambridge mengungkapkan virus Corona punya 3 varian. Varian paling original yang dekat dengan kelelawar ditemukan pada pasien di Amerika terutama di Seattle dan sebagian pasien saja di China. Sementara daerah China lainnya dan dunia pada umumnya tertular varian keturunan dari virus Corona yang original ini.

Jadi detikers percaya yang mana, patient zero WN China atau WN Amerika?

 

BACA JUGA LAINNYA :

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *